Koneksi
Antar Materi - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
4
Paradigma, 3 Prinsip dan 9 langkah Pengambilan Keputusan dalam Situasi Dilema
Etika dan Peran sebagai Pemimpim Pembelajaran
Oleh :
Popy Susilawati
SMA Negeri 2 Amlapura
CGP Angkatan 4 –
Kabupaten Karangasem
Bagaimana
pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh
terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran diambil?
Filosofi
Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha memberikan pengaruh yang besar
dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Murid akan mencontoh dalam
pengambilan keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran keputusan yang kita ambil
memberikan dampak kepada sebagian besar lingkungan kita. Ki Hadjar Dewantara
berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan teladan atau
contoh praktek baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang
guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap
Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk
dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara
mandiri hal ini dapat dilakukan dengan Teknik coaching. Guru hanya sebagai
pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan
filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.
Bagaimana
nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip
yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai
yang kita Yakini sangat memberikan pengaruh kepada prinsip-prinsip pengambilan
keputusan. 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir,
berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli akan kita pilih
berdasarkan nilai yang kita Yakini kebenarannya. Kita memiliki 88 persen nilai
dialam bawah sadar kita yang kita sadari hanya 12 persen. Nilai yang kita berada
dibawah alam sadar kita dapat terbentuk jika terbiasa diterapkan.
Bagaimana
kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan
dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau
fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian
pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan
tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas
pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi
'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Teknik
pengambilan keputusan melalui praktek coaching merupakan Teknik yang sangat
efektif dimana seorang coachee menemukan sendiri jalan keluar dari masalahnya
dengan menggali potensi dirinya. Dengan menerapkan proses ini maka dampak yang terjadi
adalah keputusan yang diambil akan dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab.
Praktek TIRTA sangat efektif dalam pengambilan keputusan yaitu menerapkan tujuan,
identifikasi masalah, rencana aksi dan tanggung jawab. Langkah terakhir itu
adalah hal penting dalam pengambilan sebuah keputusan. Konsep coaching TIRTA
sangat ideal apaila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan
dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.
Bagaimana
kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
Bagaimana
pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.
Pada
pembahasan studi kasus yang berfokus pada nilai-nilai universal yang diyakini
oleh seorang pendidik dan masalah moral atau etika diperlukan kesadaran diri
atau self awareness dan keterampilan berhubungan sosial dan membangun relasi untuk
mengambil keputusan. Kita dapat menggunakan sembilan langkah konsep pengambilan
dan pengujian keputusan terutama pada uji legalitas untuk menentukan apakah
masalah tersebut termasuk bujukan moral yang berarti benar vs salah ataukah
dilema etika yang merupakan permasalahan benar vs benar. Apabila permasalahan
yang dihadapi adalah bujukan moral maka dengan tegas sebagai seorang guru, kita
harus kembali ke nilai-nilai kebenaran.
Bagaimana
pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan
keputusan yang tepat, tentu akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman. Kondisi yang kondusif untuk melaksankan
visi dan misi yang telah dirancang. Untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu
pendekatan yang sistematis. Dalam hal ini, kita menggunakan pendekatan Inkuiri
Apresiatif yaitu pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis
kekuatan. Rancangan BAGJA diperlukan untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik. Tentukan Visi dan Misi buat rancangan BAGJA (Buat pertanyaan utama,
Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur Eksekusi).
Selanjutnya,
apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk
menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah
ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Kesulitan
yang dihadapi ketika menghadapi kasus dilemma etika adalah ketika menetukan
keputusan yang akan diambil apakah dapat memberikan dampak baik bagi kebanyak
orang, memberikan rasa keadilan, menegakkan nilai kebenaran dan baik untuk
jangka panjang. Pada dasarnya dalam kasus dilemma etika semua keputusan baik.
Hanya yang benar-benar diperhatikan adalah prinsip pengambilan keputusan itu
sendiri apakah berbasis hasil akhir, peraturan atau rasa peduli. 9 langkah
pengambilan keputusan juga dapat diterapkan yaitu mengenali nilai-nilai yang
terjadi, menentukan siapa yang terlibat, fakta-fakta yang terjadi dalam situasi
tersebut, pengujian benar atau salah ( Uji legal. Uji regulasi, uji intuisi,
uji publikasi, uji panutan/idola), pengujian paradigma benar lawan benar
(individu lawan masyarakat, keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan
kesetiaan, jangka panjang lawan jangka pendek), Melakukan prinsip resolusi
(berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir
berbasis rasa peduli), Investigasi Opsi Trilema dimana akan muncul pilihan lain
yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan, Buat keputusan
berdasarkan langkah-langkah yang sudah diambil, Lihat lagi keputusan dan
refleksikan dampak apa yang terjadi dari keputusan yang sudah kita ambil.
Dan
pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan
pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Bagaimana
seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Seorang
pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid. Keputusan kita hari ini mennetukan masa depan mereka
nanti. Guru adalah pemimpin pembelajaran sebagai pamong yang diibaratkan
seorang petani yang menyemai benih. Benih tersebut dapat tumbuh subur apabila
dirawat, dan dijaga dengan baik. Demikian juga dengan murid, seorang guru
bertanggungjawab untuk mengembangkan potensi yang dimiliki murid sebagaimana
petani yang menyemai benih untuk mendapatkan hasil yang baik sehingga setiap
keputusan guru akan berpengaruh pada masa depan murid. Setiap murid sudah memiliki
kodratnya tugas kita hanya menuntun murid menemukan kodratnya untuk mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota masyarakat (KHD. 1936. Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1. paragraph 4)
Apakah
kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan
;
Sebagai
pemimpin pembelajaran yang memiliki tugas menuntun murid menemukan kodratnya
diharapkan keputusan yang kita ambil dapat memerdekakan murid.
Pengambilan
keputusan sebagai pemimpim pembelajaran adalah keahlian yang harus dimiiki oleh
guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Pengambilan
keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dengan menggunakan alur BAGJA (Buat
pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur
Eksekusi) yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman
dan nyaman (well being).
Dalam
pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh
(mindfullness) sehingga keputusan yang diambil sudah mempertimbangkan semua
kepentingan untuk menghantarkan muridnya memiliki profil pelajar pancasila
Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar. pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma yang terjadi yaitu masyarakat lawan individu, keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan dan jangka panjang lawan jangka pendek. 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, berpikir berbasis rasa peduli. Dan 9 langkah pengambilan dan pengajuan keputusan yaitu mengenali nilai-nilai yang terjadi, menentukan siapa yang terlibat, fakta-fakta yang terjadi dalam situasi tersebut, pengujian benar atau salah ( Uji legal. Uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola), pengujian paradigma benar lawan benar (individu lawan masyarakat, keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka panjang lawan jangka pendek), Melakukan prinsip resolusi (berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli), Investigasi Opsi Trilema dimana akan muncul pilihan lain yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan, Buat keputusan berdasarkan langkah-langkah yang sudah diambil, Lihat lagi keputusan dan refleksikan dampak apa yang terjadi dari keputusan yang sudah kita ambil
13 komentar:
Mantap Bu Guru
Selalu menginspirasi
Sebuah usaha yg kreatif dan inovatif,menciptakan keterkaitan antara satu kompetensi dan kompetensi yang lain....lanjutkan Bu Popy
mantap sekali tulisannya Ibu Popy, semoga selalu menginspirasj 🙂
Keren sekali ini..
Semoga bisa menjadi acuan dan mendapat hasil yg lebih baik... Keren lanjutkan...
Keren sekali, semangat berkarya bu Popy.
Mantapppp,,,, keren bu poppy, semoga kita sebagai pendidik mampu menjadi sosok panutan dengan kesadaran penuh mampu memberikan keputusan yang dapat memerdekakan murid agar dapat memiliki profil pelajar pancasila. tetap semangat bu poppy. suskses selalu.
Sangat menginspirasi bagi kita semua, terimakasih atas ilmu serta pengetahuan yang sudah dibagikan 🙏
Keren sekali sangat menginspirasi
Kerennn....Sangat menginspirasi untuk mengembangkan kompetensi diri.... Semangat berkarya Bu Popy...kutunggu karya2 yg lain....
Mantap Bu Popy, sangat menginspirasi👍
Sebagai seorang penggerak kependidikan ,hendaknya bersikap sesuai dgn prinsip Kihajar Dewantara,di mana kita harus mampu memberikan tauladan sebagai cerminan Bg anak didik,sebagai penanaman nilai karakter ,untuk menumbuhkembangkan karakter yg berakhlak mulia,bagi peserta didik.
Keren.....
Sangat Inspiratif,
Sebagai pemimpim pembelajaran yang dibekali dengan nilai-nilai guru penggerak, keterampilan sosial emosional serta keterampilan penerapan 9 langkah pengambilan keputusan tentunya akan mampu menciptakan budaya positif disekolah dan menjadi agen perubahan untuk menuntun anak didiknya mencapai kebahagian serta berkembang sesuai kodratnya masing-masing.
Posting Komentar